RAPIMKAB PGRI KAPUAS 2020
RAPIMKAB PGRI KAPUAS
Rabu, 29 Juli 2020Agenda :
1. Revitalisasi Kepengurusan PGRI Kecamatan
2. Revitalisasi Keanggotaan PGRI Kecamatan
Salam PGRI!
Salam Solidaritas!
Salam hangat para Guru Hebat di seluruh Indonesia!
Rotasi Bumi menjadi kebiasaan rutin yang menghantarkan kita pada pagi hari. Pagi itu matahari terbit seperti biasa. Semangat Guru - Guru hebat Indonesia mulai menyeruak dalam balutan seragam Batik Kusuma Bangsa PGRI.
Para Panitia Pelaksana RAPIMKAB PGRI Kapuas mulai melakukan persiapan secara teknis sebelum acara dimulai. Pukul 08. 30 WIB Room Meeting mulai dibuka. Para peserta dari kurang lebih 14 Kecamatan mulai tergabung secara virtual.
Aplikasi yang di prakarsai seorang pendiri bernama Eric Yuan ini begitu sangat familiar di kalangan semua orang, khususnya tenaga pendidik saat ini. Melalui Aplikasi ini yang biasa kita kenal dengan sebutan Zoom, semua dapat terhubung dan berkomunikasi secara virtual melalui video dan audio.
Seperti Apa dan Bagaimana Kegiatan RAPIMKAB PGRI Kapuas? Berikut
kita simak bersama!
Pukul 09.00 WIB setelah persiapan secara teknis dan seluruh peserta tergabung, Ibu Rahma Fitri Awal, S.Pd.I mulai menyapa para peserta dan membuka kegiatan.
Host pun bekerja maksimal untuk kelancaran seluruh
rangkaian kegiatan. Kemitraan yang harmonis tidak hanya menciptakan energi yang
positif namun juga semangat luar biasa pagi itu.
Sikap siap bagi seluruh peserta menambah perwujudan rasa persatuan dan kesatuan dalam iringan Lagu Indonesia Raya dan Mars PGRI.
Doa dilantunkan dengan penuh khusyuk oleh seluruh peserta
dipimpin oleh Bapak Gusti Bahriansyah.
Laporan Ketua Panitia :
Bapak H. Alfiannor
Dengan penuh kehangatan beliau menyapa Bapak Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Kapuas, Dewan Pembina PGRI Kabupaten Kapuas, Ketua PGRI
Kabupaten Kapuas, Perempuan PGRI Kapuas, Pengurus PGRI Kecamatan dan seluruh
peserta.
Beliau menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT karena kegiatan
ini dapat berjalan dengan baik. Sebelum laporannya beliau mengajak seluruh
peserta untuk kembali mengingat definisi organisasi PGRI, beliau menyampaikan
keberadaan PGRI sebagai organisasi besar yang tidak hanya begitu saja tercipta
dengan sendirinya. Organisasi besar ini tercipta melalui sebuah solidaritas.
Beliau menyampaikan waktu pelaksanaan kegiatan yang dimulai pukul
09.00 WIB. Kegiatan ini dilakukan secara virtual dengan
sumber dana dari KAS PGRI. Peserta yaitu pengurus inti, 14 kecamatan yang hadir
dengan 37 partisipan. Beliau menyampaikan selamat mengikuti kegiatan ini semoga
apa yang diputuskan nantinya memberikan manfaat bagi kita semua.
Pengantar dari Ketua PGRI Kabupaten Kapuas : Bapak Kadeni, S.Pd.,M.Pd.
Bapak Kadeni, S.Pd., M.Pd mulai menyapa Ketua Perempuan PGRI
Kabupaten Kapuas : Ibu Elpelina, Ketua IGTKI PGRI Kabupaten Kapuas Ibu
Arie dan seluruh undangan yang telah bergabung.
Dalam pengantarnya beliau menyampaikan bahwa Bapak Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Kapuas mempersilahkan untuk membuka acara terlebih dahulu
dikarenakan kesibukan beliau yang sedang berkoordinasi dengan Bapak Bupati
Kapuas.
Bapak Kadeni menyampaikan harapannya agar semua PGRI Cabang dapat
bergabung, namun beberapa kendala memang menyebabkan tidak semua dapat
terhubung saat itu. Namun beliau tetap mengharapkan semoga hasil kegiatan
nantinya dapat sampai kepada mereka. Sehingga hasil keputusan dapat mengikat
kita untuk menjalankan Organisasi.
PGRI merupakan organisasi yang terbesar di Indonesia. Mulai dari Kepengurusan Ranting hingga Nasional, PGRI eksis dan ada selalu dalam berkiprah menyuarakan suara anggota. Beliau menyampaikan, perlu disadari komunitas guru tanpa ada organisasi akan sangat lemah ketika pihak lain tidak menggubris keadaan kita. Kita sangat membutuhkan organisasi PGRI.
Dalam beberapa isu penting PGRI menjadi barometer sebuah program terlaksana atau tidak. Terkait organisasi penggerak, Bapak Menteri Pendidikan meluncurkan Organisasi Penggerak, yang secara tegas dan santun ditanggapi oleh PGRI dengan pertimbangan sangat matang. PGRI memberikan usulan dengan alasan yang rasional dan santun. Solusi menunda bukan tidak mendukung.
Saat ini yang dinilai
lebih urgent adalah keberlangsungan BDR yang mengalami masih
banyak kendala, hal ini menjadi sorotan PGRI agar BDR bisa berjalan dengan
baik. Selama masa pandemi, banyak kegiatan yang dihentikan seperti
ekstrakurikuler, Guru honorer tidak ada insentif tambahan, peluang
kesejahteraan / honor bulanan terhambat. Rekrutmen guru terbatas, guru honor
perlu kita kawal untuk kesejahteraannya.
Tak lupa beliau menyampaikan pula bahwa fokus agenda pada kegitan
ini adalah menyepakati bagaimana membuat organisasi dapat survive,
revitalisasi kepengurusan sangat dibutuhkan dalam meningkatkan geliat
organisasi agar dapat berjalan dengan baik. Beliau juga menyampaikan kondisi
keanggotaan PGRI Kabupaten Kapuas. Kelancaran keuangan (Iuran) juga menjadi
kendala yang cukup memprihatinkan.
Beliau menyampaikan bahwa Bapak Kepala Dinas Kabupaten Kapuas
sangat mendukung upaya yang dilakukan PGRI, khususnya mekanisme pembayaran
iuran dari anggota. Beliau bersedia membantu mengoptimalkan iuran bagi anggota
yang akan lebih lanjut dibahas di sesi keuangan.
Sungguh sebuah pengantar yang luar biasa sebelum memasuki ke
agenda utama.
Ibu Rahma Fitri Awal
kembali mengingatkan seluruh peserta agar dapat mengisi absensi pada link
absensi yang telah disediakan.
Hingga tiba waktunya,
Bapak Kepala Dinas Kapuaten Kapuas, Bapak Dr. H. Suwarno Muriyat, S. Ag, M.Pd.
telah bergabung di tengah - tengah kita. Sungguh suatu kebanggaan bagi kami
beliau dapat bergabung bersama kami di tengah- tengah kesibukan beliau.
Sembari dalam perjalanan beliau menyampaikan kepada seluruh peserta agar dapat menguatkan Organisasi. Menurut beliau konsolidasi organisasi adalah hal penting , sehingga seluruh stake holder di semua lini bisa melaksanakan tugas dengan baik.
Beliau menyampaikan bahwa PGRI merupakan Mitra utama dalam
pelaksanaan pembelajaran. Dimana saat ini media sedang marak memberitakan BDR
(Belajar Dari Rumah) yang merupakan salah satu dampak dari pandemi ini.
Orangtua mulai nampak kewalahan dengan kondisi ini dimana kita harus terbiasa
dengan kebiasaan baru (new normal).
Beliau juga berharap kepada seluruh Pengurus agar menghasilkan rekomendasi - rekomendasi penting dalam rapat, mendukung sepenuhnya sistem Iuran yag nanti akan direkomendasikan.
Dengan adanya Iuran yang tertib ke setiap lini akan bisa
berperan aktif untuk mewujudkan Program Pendidikan Hebat Kapuas Cerdas, dimana
meningkatkan profesionalisme dan kemampuan guru dalam mengimplementasikan
kurikulum dalam proses pembelajaran merupakan tujuan yang ingin dicapai dan
memerlukan kerja sama rekan Guru Kabupaten Kapuas. Beliau manyambut dengan baik
dan menanti rekomendasi penting.
Sebelum mengakhiri
penyampaiannya, beliau memberikan tantangan untuk memperkuat peningkatan
kemampuan guru untuk guru yang berprestasi ke tingkat provinsi. Beliau
memberikan kepercayaan kepada PGRI. Menurut beliau Guru adalah ahlinya dalam
mendidik sehingga untuk meningkatkan kualitas diperlukan peran PGRI. Beliau pun
menyampaikan salam hormat dari Bapak Bupati Kapuas, Bapak Ir. Ben Brahim S.
Bahat, MM.,MT.
Tak terasa waktu
berlalu, Microphone seluruh peserta diminta untuk unmuted agar
dapat bersama - sama menyuarakan semangat PGRI yang dipandu oleh Ibu Rahma Fitri
Awal. Semangat pagi menggelora hingga siang.
Bapak Kadeni juga kembali menyapa seluruh peserta untuk menikmati hidangan yang ada didepan Bapak/ Ibu masing- masing. Sehingga seluruh peserta tidak begitu tegang mengikuti rangkaian kegiatan ini.
Tibalah memasuki sesi materi RAPIMKAB.
1. Revitalisasi Kepengurusan Kecamatan oleh Bapak Kadeni, S.Pd.,M.Pd.
(Ketua PGRI Kabupaten Kapuas)
Pada sesi ini beliau
melakukan cross check atau verifikasi terkait data yang masuk
yang kemudian di selingi dengan sesi tanya jawab.
Beberapa peserta yang
merupakan Pengurus PGRI Cabang Kecamatan antusias bertanya mengenai beberapa
kondisi terkait kepengurusan. Di antara banyak pertanyaan yang masuk juga
memiliki kondisi yang sama antar kecamatan satu dan lainnya. Bapak Kadeni juga
memberikan arahan agar pengurus dapat melakukan PAW (Pergantian Antar Waktu)
atau Konferensi. Pelantikan dapat dilaksanakan berbarengan dan di adakan di
kabupaten. Virtual mungkin dilakukan.
2. Revitalisasi
Keanggotaan oleh Bapak Ngadiyo, S.Pd.,M.Pd.
(Sekretaris PGRI Kabupaten Kapuas)
Beliau menyajikan data
yang sangat lengkap untuk data keanggotaan baik jumlah anggota yang aktif dan
tidak aktif maupun yang memiliki kartu dan tidak memiliki kartu keanggotaan.
Dalam penyampaian materi beliau juga menyayangkan kurangnya kesadaran mengenai
manfaat Organisasi sehingga beliau mengharapkan agar ada sosialisasi dari tiap
kecamatan agar anggotanya aktif.
Diskusi juga dilakukan
pada sesi ini dan dibahas dengan begitu jelas. Beberapa kendala juga di
utarakan dari pengurus Kecamatan. Dalam mengatasi kendala yang ada, Bapak
Ngadiyo sangat mengharapkan agar kecamatan lebih dapat mensosialisasikan
dan merangkul Guru - Guru dalam memenuhi kewajibannya agar perjuangan
PGRI dapat berjalan.
Bapak Susilo selaku Pembina Kabupaten PGRI Kapuas juga menambahkan bahwa semua guru harus menjadi anggota organisasi profesi PGRI.
Beliau juga menyampaikan Data anggota yang
memiliki kartu keanggotaan. Pengurus tiap kecamatan agar ada tindak lanjut
dengan data yang real dari Badan Pembina.
3. Paparan
Keuangan dan Iuran Oleh Ibu Zundy HS Umar, S.Pd.,M.Pd.
(Bendahara PGRI Kabupaten Kapuas)
Dalam pemaparannya beliau menyampaikan bahwa "DANA atau
KEUANGAN adalah DARAHNYA ORGANISASI” Sebesar apapun organisasi bila
kekurangan DARAH akan lesu dan tidak akan mampu bergerak gesit.
DARAHNYA PGRI adalah IURAN ANGGOTA, maka pembayaran Iuran anggota
merupakan POTRET darahnya PGRI.
Iuran anggota ibarat aliran darah yang menghidupi
organisasi, mulai dari tingkat ranting hingga pusat. Bisa kita bayangkan
sebuah organisasi yang iuran anggotanya mandek, akan berakibat
terhambatnya semua kegiatan yang ada di dalam organisasi tersebut.
Untuk itulah dalam Program organisasi, diantaranya
yang harus selalu diintensifkan adalah penarikan iuran anggota.
Pengurus Besar PGRI telah mengatur semua itu dalam AD/ART,
dan yang terakhir adalah hasil keputusan KONGGRES PGRI KE XXII tahun
2019.
Ibu Zundy, juga menyampaikan dengan sedikit penjelasan rumor yang
beredar bahwa PGRI hanya dibentuk untuk menjadi tukang potong gaji.
Padahal telah banyak perjuangan PGRI yang telah dinikmati oleh anggota, bahkan
oleh bukan anggota sekalipun. Hampir semua peningkatan kesejahteraan guru,
bahkan juga pegawai lain, merupakan hasil perjuangan PGRI. Masalahnya
hasil perjuangan tersebut tidak bisa keluar dengan stempel PGRI, melainkan juga
membutuhkan perjuangan yang tidak mudah sehingga Undang - Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, Peraturan Daerah, biasa disahkan dan
dilaksanakan secara konsekuen. Disini sangat diperlukan ketajaman visi,
keaktifan, dan kesadaran seluruh komponen baik pengurus maupun anggota dalam
mewujudkan PGRI sebagai organisasi yang besar dan
berwibawa, transparansi dan akuntabilitas.
Sungguh luar biasa, beliau menambahkan jika kini adalah tugas kita bersama, sebagai pengurus baik yang berada di Provinsi, Kabupaten, Kecamatan untuk mengembalikan marwah PGRI sebagai Organisasi Profesi GURU Terbesar yang memiliki integritas dan eleganitas. Kita rangkul semua anggota untuk menjadi nafas bagi kehidupan Organisasi. Karena organisasi hidup mampu melakukan banyak pergerakan dan perubahan bagi anggotanya.
Grafik keaktifan
pembayaran iuran.
Dari sini dilihat besaran tunggakan semoga pada kesempatan ini dapat dicarikan solusinya.
Simulasi iuran.
Berikut hasil diskusi
yang terangkum pada sesi ini :
1. Setiap kecamatan
boleh berbeda dalam menetapkan iuran. Output ini akan berupa keputusan
yang menjadi dasar penagihan iuran. Surat Instruksi dari Kadis sebagai
Pembina PGRI akan diperlukan.
2. Belum ada pemutihan
tunggakan dikarenakan tunggakan dari kecamatan berkaitan pada tunggakan
kabupaten hingga provinsi. Diberikan solusi untuk kesanggupan nominal dalam
pelunasan. Start di 2020 ke atas akan ditertibkan.
3. Kesepakatan kita
akan menjadi kesepakatan yang mengikat sejak 2020 hingga 2025.
4. Meskipun ada dua simulasi Simulasi Iuran, namun nominal persen yang diserahkan ke kabupaten tetap atau sama nominalnya.
Rapimkab PGRI kali ini menghasilkan kesepakatan :
1. Revitalisasi kepengurusan PGRI; seluruh pengurus cabang akan
melaksanakan konferensi dan atau pergantian antar waktu paling lambat Desember
2020, untuk menentukan kepengurusan masa bakti 2020 -2025.
2. Revitalisasi keanggotaan PGRI; pengurus cabang akan mendata dan
menertibkan keanggotaan yang aktif maupun yang pasif serta mendata anggota PGRI
yang telah memiliki kartu anggota.
3. Keuangan dan iuran PGRI; besaran iuran ditetapkan secara
variatif mulai dari Rp. 6.000 sampai Rp. 10.000 perbulan per anggota; pengurus
cabang menyelesaikan tunggakan iuran ke pengurus Kabupaten PGRI secepatnya.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah mensukseskan
terlaksananya Rapimkab PGRI 2020 semoga bermanfaat, salam Solidaritas pengurus
Kabupaten PGRI Kapuas ketua TTD
KADENI.
Semoga apa yang diputuskan dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Berakhir pula lah
kegiatan RAPIMKAB PGRI Kapuas dengan iringan Lagu Bagimu Negeri dalam sikap
sempurna seluruh peserta.
Terimakasih PGRI. Terus lah berjuang jangan pernah berhenti. Kobarkan semangat dalam dada. Wujudkan cita-cita untuk memajukan Pendidikan Indonesia.
Semoga PGRI makin berdampak tuk pendidikan di Kapuas
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussalut untuk kawan kawan pengurus PGRI yang luar biasa dalam menjalankan roda organisasi dan terus mengukir prestasi
BalasHapushttps://www.kompasiana.com/wijayalabs/5f220536d541df6fda7472b5/tips-mudah-menulis-buku-bersama-para-pakar
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSemoga dapat berjalan dengan lancar, www.mardiyanto.web.id
BalasHapusMantap PGRI Kapuas.
BalasHapusTerus berkarya tuk negri tercinta !
BalasHapusPendidikan Hebat, Kapuas Cerdas
Salam Solidaritas !
Hidup PGRI Kapuas, solidaritas yeesss
BalasHapus